Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) yang berjudul “Youthpreneur-Life Challenge: Pembentukan Jiwa Wirausaha melalui Metode Challenge-Based Learning sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Hidup pada Anak-Anak LKSA Giri Asih” telah lolos didanai oleh DIKTI. Program ini bertujuan untuk membentuk jiwa wirausaha pada anak-anak Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Giri Asih dengan menerapkan metode Challenge-Based Learning. Program yang diketuai oleh Fina Angraini dengan empat anggota lainnya, yaitu Ni Putu Ayu Kusuma Dewi, Ni Putu Yunika Dewi, Ni Kadek Wisdayani, dan Ni Kadek Mei Ariani, serta dosen pendamping, Putu Riesty Masdiantini, S.E., M.Si. ini berlangsung di LKSA Giri Asih Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali pada bulan April hingga Juli 2024. Alasan pemilihan lokasi tersebut adalah karena LKSA Giri Asih menghadapi permasalahan serius dengan peningkatan angka pengangguran selama 3 tahun terakhir. Pada periode 2021-2023, terdapat 27 orang anak yang menganggur dari total 31 orang anak yang lulus dari LKSA Giri Asih. Para lulusan yang menganggur tersebut kemudian bertahan hidup dengan melakukan pekerjaan serabutan tanpa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk memulai usaha. Untuk mengatasi hal tersebut, Tim Youthpreneur melaksanakan program ini yang diharapkan dapat meningkatkan peluang wirausaha, menciptakan kemandirian ekonomi, dan memaksimalkan eksplorasi diri dalam mengidentifikasi minat, bakat, dan potensi wirausaha anak-anak LKSA Giri Asih. Program ini dilaksanakan dalam 5 tahapan Challenge. Pada Challenge 1 (Inspiration Class) dimulai dengan penilaian pengetahuan, minat, bakat dan potensi wirausaha awal mitra, pemaparan materi tentang topik-topik wirausaha, pendistribusian buku pedoman mitra dan buku saku wirausaha, pemutaran contoh video pembuatan prototipe produk kreatif berupa lilin kreatif, serta pembentukan kelompok wirausahawan muda oleh 25 orang anak LKSA Giri Asih. Pada Challenge 2 (Creative Class) dilakukan kegiatan pencarian ide produk kreatif dan contoh praktik pembuatan prototipe produk kreatif berupa lilin kreatif oleh kelompok wirausaha muda. Pada Challenge 3 (Innovation Class) dilakukan praktik pembuatan desain kemasan dan desain sosial media melalui aplikasi Canva, serta dilakukan pengaplikasian desain pada Instagram sebagai contoh media marketing mereka. Pada Challenge 4 (Marketpreneur Class) dilaksanakan simulasi pasar kecil untuk memberikan pengalaman praktis dalam jual beli serta kompetisi wirausaha untuk memfasilitasi pembelajaran yang komparatif. Pada hari terakhir yakni di Challenge 5 (The Day of Youthpreneur Challenge) dilaksanakan permainan wirausaha berbasis papan tantangan berupa youthpreneur board challenge secara digital melalui aplikasi Genially serta pemberian posttest untuk menilai tingkat pengetahuan, minat, bakat, dan potensi wirausaha akhir mitra. Program PKM-PM ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup anak-anak melalui pembentukan jiwa wirausaha sebagai bekal mereka setelah lulus dari LKSA Giri Asih. Sehingga dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran di kalangan lulusan LKSA Giri Asih.