Singaraja – Tim Program Kegiatan Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) melaksanakan kegiatan produksi hanger lipat aromaterapi dari limbah bunga kamboja pada tanggal 1 Agustus 2025 di Banjar Tegal, Singaraja. Kegiatan ini merupakan salah satu program penting dalam mewujudkan inovasi ramah lingkungan dan berkelanjutan serta memberikan dampak positif bagi masyarakat maupun masyarakat luas.
Proses produksi dilaksanakan oleh seluruh anggota tim yang diketuai oleh Desak Nyoman Mawar Aprilia bersama dengan empat anggota yaitu Putu Wida Pramesti, Ni Luh Nadine Purnama Sari, Ni Made Eva Junisa dan Owen Kurniawan Kartika. Proses produksi dilaksanakan secara bertahap mulai dari persiapan bahan baku, produksi perakitan hanger dan peracikan aromaterapi dari limbah bunga kamboja.
Seluruh kegiatan dikerjakan secara bersama – sama dengan sistem kerja yang teorganisir, dimana setiap anggota memiliki peran dan tanggung jawab masing – masing sesuai bidangnya. Produksi perakitan hanger dimulai dari pemotongan kawat galvanis, pembentukan potongan kawat galvanis menjadi hanger hingga penyatuan engsel pada hanger yang telah dibentuk. Kemudian, untuk peracikan aromaterapi dari limbah bunga kamboja menggunakan metode distilasi. Metode distilasi merupakan proses pemisahan campuran kimia berdasarkan perbedaan titik didih dari masing – masing komponen. Proses ini melalui beberapa tahapan yaitu pemanasan, penguapan dan kondensasi hingga akhirnya menciptakan minyak essensial bunga kamboja. Setelah itu, minyak essensial bunga kamboja akan dibentuk menyerupai tabung menggunakan beberapa bahan kimia, seperti wax (soy wax), stearic acid dan lainnya.
Berdasarkan proses produksi tahap pertama yang telah dilakukan menghasilkan 25 pcs hanger lipat dan 25 pcs aromaterapi. Selanjutnya, TIM PKM-K melakukan pewarnaan pada hanger lipat tersebut agar tampilan hanger menarik dan estetik namun tetap mempertahankan nilai keberlanjutannya. Kegiatan produksi berjalan dengan lancar melalui koordinasi yang baik dari komunikasi yang berjalan secara vertikal antara ketua tim dan anggota serta komunikasi secara horizontal antar anggota tim. Dengan pembagian kerja yang jelas dan terstruktur, proses produksi dapat terselesaikan secara tepat waktu, efektif dan efisien.







