Bangkok–Pattaya, Thailand — Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) melaksanakan rangkaian kegiatan academic trip, benchmarking, dan penjajakan kerja sama internasional di Thailand pada 9–11 November 2025. Kegiatan ini melibatkan dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan dari lima program studi, yaitu S1 Akuntansi, D4 Akuntansi Sektor Publik, D4 Pengelolaan Perhotelan, S1 Pendidikan Ekonomi, dan S1 Manajemen.
Program ini dirancang untuk memperluas wawasan akademik, memperkaya pemahaman praktis, serta mempelajari praktik-praktik unggul dalam bidang ekonomi, pariwisata, dan kewirausahaan kreatif yang berkembang pesat di Thailand. Selain itu, kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung pengembangan Desa Binaan FE Undiksha di Desa Panji, Buleleng.
Studi Banding Budidaya Lebah Madu dan Produk Herbal Kesehatan
Salah satu agenda penting adalah kunjungan ke pusat pengembangan budidaya lebah madu dan produk herbal tradisional Erawedee, ramuan obat yang secara historis diresepkan untuk keluarga Kerajaan Thailand. Melalui kunjungan ini, peserta memperoleh wawasan tentang bagaimana pengelolaan madu dan tanaman obat dapat diintegrasikan dalam konsep wellness tourism, yang kini menjadi kekuatan utama sektor pariwisata Thailand.
Pembelajaran ini sangat relevan dengan program pengembangan Desa Panji, yang tengah merintis usaha budidaya lebah madu dan pemanfaatan tanaman obat lokal. Benchmarking ini memberi gambaran konkret tentang strategi profesionalisasi UMKM desa, peningkatan kualitas produk, hingga penguatan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Kunjungan ke Nongnooch Tropical Garden: Model Pengembangan Desa Wisata
Rombongan FE Undiksha juga mengunjungi Nongnooch Tropical Garden, Pattaya, salah satu destinasi wisata internasional yang mengombinasikan wisata alam, kerajinan, dan atraksi budaya. Pengalaman ini memberikan inspirasi terkait bagaimana desa wisata dapat dikembangkan secara terpadu melalui: (a) penguatan potensi alam sebagai daya tarik utama, (b) pengembangan kerajinan tangan berbasis budaya lokal, (c) penciptaan atraksi dan pertunjukan budaya, (d) serta penguatan sinergi antaraktor: masyarakat desa, pemerintah, pengelola destinasi, dan perguruan tinggi. Model pengelolaan ini dinilai relevan untuk diterapkan dalam pengembangan Desa Panji agar mampu menghadirkan produk wisata unggulan yang terstruktur dan berkelanjutan.
Pattaya Night Market sebagai Inspirasi Pengembangan Pasar Malam Budaya
Kunjungan ke Pattaya Night Market turut memberikan wawasan penting bagi rencana pengembangan Pasar Malam Kebudayaan di Desa Panji. Melalui observasi langsung, peserta mempelajari bagaimana pasar malam dapat berfungsi sebagai: (a) ruang aktivasi UMKM, (b) pusat transaksi ekonomi kreatif, (c) media pertukaran budaya, (d) promotor kuliner dan produk lokal, (e) serta wahana kolaborasi masyarakat desa. Wawasan ini membuka berbagai peluang sinergi antara FE Undiksha dan Desa Panji dalam pengembangan kewirausahaan berbasis komunitas.
Eksplorasi Potensi Sungai sebagai Atraksi Wisata
Rombongan juga melakukan pengamatan potensi wisata sungai di kawasan Sungai Chao Phraya, Bangkok. Kegiatan ini memberikan gambaran bahwa sungai dapat dikelola sebagai daya tarik wisata yang menarik, edukatif, dan bernilai ekonomi. Temuan ini relevan bagi Desa Panji, yang memiliki potensi serupa dan dapat dikembangkan untuk memperkaya portofolio daya tarik wisata desa.
Kunjungan ke Museum Permata Thailand: Pembelajaran Pengelolaan Museum Modern
Salah satu agenda penting lainnya adalah kunjungan ke Gem Museum di Bangkok, sebuah museum permata berkelas internasional yang mengombinasikan teknologi modern, tata pamer interaktif, dan standardisasi layanan yang profesional. Museum ini menampilkan proses penambangan, pemotongan, dan perdagangan permata melalui instalasi digital, audio-visual, serta guided experience berbasis teknologi.
Melalui kunjungan ini, peserta memperoleh wawasan mengenai: a) desain dan tata kelola museum modern yang edukatif dan berbasis teknologi; b) strategi penataan koleksi agar memiliki nilai estetika dan ekonomi; c) model pengelolaan museum sebagai destinasi wisata elit yang mendukung industri kreatif; dan d) pendekatan kuratorial yang menggabungkan elemen budaya, edukasi, dan komersialisasi secara seimbang. Pengalaman ini memberi inspirasi bagi pengembangan pusat informasi, galeri UMKM, atau mini-museum di Desa Panji yang ke depan dapat memamerkan produk unggulan desa, kerajinan tradisional, dan sejarah lokal sebagai daya tarik wisata berbasis edukasi.
Penjajakan Kerja Sama di Ramkhamhaeng University
Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Ramkhamhaeng University, Bangkok. Pada kesempatan tersebut, FE Undiksha menjajagi peluang kolaborasi dalam penelitian, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta pengembangan kurikulum berstandar internasional. Kunjungan ini diharapkan mampu memperkuat posisi FE Undiksha dalam jaringan kerja sama akademik di kawasan Asia Tenggara.
Dekan Fakultas Ekonomi, Prof. Dr. Gede Adi Yuniarta, M.Si., Ak., CA., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam memperluas jejaring dan meningkatkan kualitas akademik FE Undiksha. “Melalui kegiatan ini, banyak ide penelitian lintas disiplin yang muncul. Para dosen dapat berkolaborasi untuk mengkaji berbagai isu mulai dari pariwisata, ekonomi kreatif, hingga pengelolaan bisnis berkelanjutan. Kunjungan ini juga memperkuat kerja sama riset dan akademik dengan beberapa universitas di Asia sehingga mampu menjalankan visi misi Undiksha, yaitu menjadi Unggul di Asia di tahun 2045,”.




















