Singaraja – Pakaian merupakan kebutuhan esensial yang harus dirawat agar tetap bersih, rapi, dan wangi. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, peralatan penunjang seperti hanger menjadi penting dalam menjaga pakaian tetap tertata rapi. Namun, hanger konvensional berbahan plastik seringkali menimbulkan berbagai permasalahan, khususnya bagi mahasiswa indekos dengan ruang penyimpanan pakaian terbatas. Berdasarkan survei awal yang dilakukan, sebagian besar mengalami masalah seperti hanger plastik mudah patah, memakan tempat, hingga rentan menimbulkan bau apek pakaian dalam lemari.
Berawal dari permasalahan tersebut, tim PKM-K Universitas Pendidikan Ganesha yang terdiri lima mahasiswa menghadirkan solusi inovatif berupa “EcoFresh: Hanger Lipat Aromaterapi Limbah Bunga Kamboja”. Tim ini diketuai oleh Desak Nyoman Mawar Aprilia, dengan anggota Putu Wida Pramesti, Ni Luh Nadine Purnama Dewi, Ni Made Eva Junisa, dan Owen Kurniawan Kartika, serta didampingi oleh Dosen Pendamping, Putu Riesty Masdiantini, S.E., M.Si.
Produk EcoFresh menawarkan desain lipat hemat ruang, dibuat menggunakan bahan ramah lingkungan berupa kawat galvanis, serta dilengkapi dengan aromaterapi padat berbahan dasar limbah bunga kamboja. Aromaterapi ini akan dipasang dibagian tengah hanger serta dapat diganti secara berkala untuk menjaga pakaian tetap segar dan wangi di lingkungan yang lembap. Menariknya, kemasan EcoFresh memberikan pengalaman baru bagi pengguna karena bersifat interaktif dan eco-friendly dengan bantuan kode QR yang membuat panduan tata cara penggunaan dan informasi mengenai produk.
Inovasi ini tidak hanya menjawab kebutuhan mahasiswa, tetapi juga mendukung pencapaian Asta Cita terkhusus pada Asta Cita ke-3 dan ke-5, serta mendukung SDGs poin 12 mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. EcoFresh juga menjadi bentuk kontribusi mahasiswa dalam pengembangan ekonomi kreatif dan pelestarian budaya lokal, dengan memanfaatkan limbah bunga kamboja yang keberadaannya melimpah di Bali.
Dalam pelaksanaan dan penjangkauan konsumen, EcoFresh menggunakan strategi pemasaran berupa marketing mix 7 P serta promosi berbasis pendekatan AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action) yang akan dipasarkan secara offline maupun online melalui media sosial hingga platform e-commerce. Tim PKM-K juga menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak seperti organisasi kemahasiswaan kampus demi memastikan keberlanjutan usaha ini.
Melalui program PKM-K ini, diharapkan EcoFresh dapat menjadi solusi inovatif dan praktis sekaligus menjadi peluang bisnis berkelanjutan yang berdampak langsung bagi mahasiswa maupun masyarakat luas.







